Labuhan Bajo,NTT

Rusaknya Ruas Jalan Datak – Semang – Ndiuk, Ini Penjelasan Kepala BPBD Mabar dan PPK

Ruas jalan penghubungkan Datak- Semang- Ndiuk rusak parah. (14/05/2022) foto (iron)
Ruas jalan penghubungkan Datak- Semang- Ndiuk rusak parah. (14/05/2022) foto (iron)

HARIAN JARAKNEWS---

LABUHAN BAJO'

Ovan Adu, selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab.Manggarai Barat ( Mabar ) saat di konfirmasi di kantor nya, menjelasankan terkait kerusakan ruas jalan yang menghubungkan Datak- Semang- Ndiuk. (14/05/2022).

Menurutnya, pada tahun 2016 Pemerintah Pusat, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 13,7 milyar kepada BPBD Mabar guna memperbaiki ruas jalan Datak- Semang-Ndiuk.

"Proyek tersebut telah dikerjakan secara tuntas dan telah melewati masa pemeriharaan kira-kira 5-6 (lima atau enam) tahun lalu. Bagaimana teknis pelaksanaan pekerjaan tersebut, saya tidak bisa masuk pada hal tersebut. Silakan tanyakan pada Pak Fridus Tobong, PPK-nya pada saat itu", katanya mengingat dirinya baru mengepalai BPBD sejak bulan September 2021.

Selanjutnya Ovan Adu, mantan Kadis PUPR Mabar ini mengatakan: "Kerusakan pada ruas jalan Datak-Semang-Ndiuk, selain terjadi karena kondisi tanah yang bergerak, juga disebabkan oleh bobot muatan kendaraan yang melintas di jalur itu melebihi kapasitas jalan, terutama kendaraan pengangkut material proyek. Material untuk mengerjakan proyek di wilayah Utara, karena hampir semua kuarinya berada di area sini, material itu ada dari Lembor, ada dari Wae Longge bahkan di Nggorang. Bisa dibayangkan betapa bebannya jalan tersebut, karena dilewati kendaraan dengan tonase tinggi secara bersamaan setiap saat dan tanpa dikontrol sama sekali".

Lebih jauh, menurut beliau: "Wajar jika jalan tersebut rusak, apalagi setahun belakangan ini, dengan adanya pengerjaan proyek jalan Propinsi di daerah Macang Pacar, Kuwus dan Kuwus Barat. Lalulintas kendaraan pengangkut material proyek tentu semakin banyak dan tak terkontrol lagi. Semua kendaraan pengangkut material proyek Propinsi pasti melewati jalan tersebut, karena akses itu yang paling dekat untuk menghubungkan kuari dengan lokasi proyek".

Pada tempat yang berbeda, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi ruas Jalan Datak- Semang-Ndiuk, Fridus Tobong, saat dikonfirmasi oleh awak media ini menjelaskan, bahwa: "sejak dikerjakan hingga masa pemeliharaan tidak ada persoalan dengan ruas jalan tersebut. Proyek tersebut sudah lama sekali. seingat saya ada pekerjaan hotmix sepanjang 3 km di sana, tapi tidak semuanya. Ada pekerjaan beton juga dan ada pekerjaan anggregat. Semua pekerjaan itu sudah dikerjakan, dan tidak ada masalah pada saat itu, hingga selesainya masa pemeliharaan. Setelah pekerjaan selesai, kita serahkan jalan tersebut ke dinas PU, karena kita hanya fokus pada penanganan bencana agar jalan tersebut bisa digunakan lagi".

Terkait dengan kondisi ruas jalan yang kini mengalami kerusakan, menurut Fridus Tobong, "hal tersebut wajar jika terjadi, karena selain lokasinya memang rawan bencana, khususnya di tanah hamil, terutama juga karena lalulintas pada ruas jalan tersebut sangat tinggi".

Seakan mengamini pendapat kepala BPBD, Tobong juga beranggapan bahwa, "kerusakan pada ruas jalan tersebut sangat erat kaitannya dengan bobot muatan yang tak terkontrol dari kendaraan proyek yang melintas di jalan itu, terutama yang terjadi setahun belakangan ini".

Seperti yang pernah diwartakan sebelumnya oleh media ini, bahwa sejak tahun 2017 pekerjaan ruas jalan Datak-Semang-Diuk oleh PT. Anugrah Nuansa Kasih, pernah disoroti oleh Anggota DPRD Mabar, karena belum setahun digunakan, jalan tersebut sudah mengalami kerusakan. Begitu pun pada tahun 2019, beberapa Anggota DPRD Mabar kembali mempersoalkan kondisi jalan tersebut dalam sidang pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap pengantar nota keuangan tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2018.

Menanggapi hal tersebut, beliau (mengatakan "saya ikut rapat juga pada saat itu dan sudah menjelaskan semuanya". Bahkan menurutnya, pada tahun 2019 lalu, bersama beberapa anggota DPRD dan pihak kepolisian sudah dilakukan pantauan terakhir atas pekerjaan tersebut dan tidak ada persoalan.

Lebih jauh Fridus Tobong menegaskan bahwa, "segala hal terkait pekerjaan ruas jalan Datak- Semang-Ndiuk telah dilakukan pemeriksaan baik secara fisik maupun administrasi oleh institusi yang berwenang, bahkan dengan BPK waktu itu pernah ada temuan senilai Rp 300 juta karena adanya keterlambatan pekerjaan, tapi semuanya sudah dibayar oleh PT. Anugerah Nuansa Kasih".(Iron)

Penulis:

Baca Juga