Dugaan Mark-up Data Siswa di SMK MMT Rawa Pitu
TULANG BAWANG - Kepala SMK MMT Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Sutari Marsono diduga mark-up jumlah data siswa dengan tujuan agar mendapat kucuran dana BOS lebih banyak.
Hal itu terungkap lantaran salah satu guru kelas di SMK MMT Rawa Pitu berinisial JU menyampaikan bahwa jumlah keseluruhan siswa yang bersekolah di tempatnya mengajar hanya sebanyak 50 orang siswa.
"Setau saya Keseluruhan jumlah siswa yang dimiliki SMK MMT Rawa Pitu paling banyak sekitar 50 siswa saja" Kata salah satu guru yang enggan sebut namanya saat diwawancarai bulan lalu.
JU menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak mengetahui jika jumlah siswa yang terdaftar di Dapodik mencapai lebih dari 100 siswa.
"Bahkan selama ini kami seluruh dewan guru tidak pernah tau kalau jumlah siswa kami lebih dari 100, sebanyak itu" Terangnya.
Sementara berdasarkan penelusuran LSM Komite Pemantau Pelaksana Pembangunan (KPPP) Tulang Bawang dan wartawan media ini menemukan data jumlah siswa berdasarkan Dapodik Kemendikbud sebanyak 119 siswa.
LSM KPPP Tulang Bawang menduga Kepala SMK MMT Rawa Pitu Sutari Marsono dengan sengaja menggelembungkan jumlah data siswa dengan tujuan memperbesar kucuran dana BOS di sekolah tersebut.
Yang mana seharusnya dalam 1 Tahun SMK MMT Rawa Pitu menerima kucuran dana BOS hanya berkisar Rp 75 jutaan, namun setelah disulap jumlah siswanya bisa mencapai Rp 150 jutaan.
Dalam hal tersebut, LSM KPPP meminta kepada instansi pihak terkait dan pihak berwenang yang ada di Kabupaten Tulang Bawang agar bisa menindak lanjuti atas dugaan pengelembungan siswa yang telah terjadi di lingkungan SMK MMT Rawa Pitu.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala SMK MMT Rawa Pitu Sutari Marsono belum berhasil dikonfirmasi dan terkesan selalu menghindar. (Aptori)
Komentar