Anjloknya Harga Padi Petani Pesawaran Menagih Janji Gubernur Saat Kampanye Pencalonan Dahulu
PESAWARAN - Anjloknya harga padi para petani menjerit tidak sesuai dengan biaya operasional saat musim tanam, petani kesulitan mendapatkan pupuk adapun pupuk yang mereka dapatkan dengan harga tinggi.
Herlianto, warga Desa Kota Jawa Kecamatan Waykhilau Kabupaten Pesawaran angkat bicara, harga padi yang hanya di terima oleh penampung padi Rp3400/kg sangat lah tidak sesuai dengan biaya operasional.
Dimana pemerintah pusat, Provinsi maupun Kabupaten,Tolong bagimana solusinya untuk mensejahterakan petani, mana program Petani Berjaya, mana janji Gubernur saat kampanye akan meningkatkan, membela petani, mana buktinya, hanya janji palsu saja.
Saya masih ingat saat itu, Gubernur mencalonkan dirinya dan bunyi isi kampanyenya di lapangan Desa Paguyuban Kecamatan Waylima dan di lapangan Tritura di Desa Kedondong Kecamatan Kedondong waktu itu berjanji akan meningkatkan harga-harga hasil petani, ternyata janji tinggal janji tidak terbukti hingga kini.
Kemana kami mengadu, kemana kami menyampaikan aspirasi suara jeritan hati, keadaan saat ini, apakah kami harus orasi/demo di kantor Gubernur dan Kantor Bupati meminta keadilan, kebijakan pemerintah daerah maupun Provinsi dan Pusat meminta keadilan keseimbangan harga para petani" pungkas Herlianto dan masarakat petani lainnya yang ada di beberapa Desa di kecamatan Waykhilau dan Kecamatan Kedondong.
Petani merasa tidak seimbang harga pupuk saat musim tanam tinggi, hingga mencapai Rp120 ribu/sak isi 50kg di toko pertanian serta harga obat obatan pertanian pun semua naik, petani merasa hanya ada lebih sedikit dibanding biaya dan hasil padi saat ini.
Harapan kami Kepada pihak yang terkait agar segera di Tanggulangi Polemik Suara hati petani Agar pencapaian harga menjadi naik kembali dan para petani sejahtera. (Irfan Efendi)