Belum Setahun Dikerjakan Ruas Jalan Kisol – Mok – Paan Leleng di Manggarai Timur Sudah Rusak
Jarak News, Manggarai Timur
Proyek pekerjaan peningkatan jalan Kisol - Mok - Paan Leleng di kabupaten Manggarai Timur yang dikerjakan oleh PT.Kencana Sakti Nusantara (KSN) rupanya tengah menjadi sorotan publik. Belum genap setahun dikerjakan, proyek jalan hotmix bernilai Rp.19.050.000.000,00 (sembilan belas miliar lima puluh juta Rupiah) tersebut sudah mulai menunjukan gejala kerusakan.
Saat awak media ini mendatangi lokasi tersebut, tampak terlihat keretakan pada beberapa bagian badan jalan. Permukaan jalan bergelombang dan sangat kasar, dengan butiran kerikil kecil menonjol pada beberapa bagian. Upaya perbaikan sepertinya telah dilakukan, namun terkesan dikerjakan secara serampangan, dengan melakukan pengecoran campuran semen pada beberapa bagian jalan yang telah berlubang.
Ketika diperlihatkan beberapa foto dan video terkait kondisi jalan tersebut, seorang akademisi dari sala satu perguruan tinggi ternama di negeri ini yang identitasnya diminta untuk dirahasiakan, mengatakan bahwa cacat permukaan jalan tersebut diduga terjadi karena penggunaan material dan proses produksi yang buruk. "Jelas, itu hasil produksi AMP yang buruk. Aspal dan agregat tidak tercampur dengan baik. Cek sumber agregatnya, apakah telah dilakukan prosedur standar untuk mendapatkan JMF (Job Mix Formula) atau tidak", terangnya.
Dari tempat berbeda, Direktur PT. KSN, Vincensius Wijaya, ST, saat dihubungi via telepon oleh awak media ini memberikan tanggapan. Menurutnya, Kerusakan yang terjadi pada beberapa bagian jalan yang dikerjakan perusahannya terjadi karena faktor cuaca yang buruk, dimana hujan deras terus terjadi pada saat jalan tersebut dikerjakan, situasi ini tidak saja telah menyebabkan kualitas pengaspalan kurang maksimal, juga telah menyebabkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan. "Kita mengerjakannya mulai dari STA akhir menuju STA awal, sehingga pekerjaan pada pada STA awal dikerjakan belakangan. Kita mengerjakan itu pada saat curah hujan sangat tinggi pak," ungkap Vincensius.
"Kondisi medan ditempat tersebut sangat berat pak. Curah hujan juga begitu tinggi. Hal itu membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga mengakibatkan keterlambatan", lanjut Vincensius.