Kepsek di Penawar Aji Berbelit Saat Dikonfirmasi Wartawan

TUBA - Kepala sekolah memberikan keterangan palsu kepada wartawan terkait penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SD Negeri 2 Wonorejo dan SMP Negeri Satu Atap 1 Penawar Aji Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Murtantiningsih selaku Kepala SD Negeri 2 Wonorejo sekaligus sebagai kepala SMP Negeri Satu Atap 1 Penawar Aji berbelit belit saat dikonfirmasi wartawan.

"Sebenarnya saya tidak terlalu tau detil di SMP itu, karena saya tidak fokus kesitu, saya lebih fokus ke SD nya saja Pak, masalah bantuan PIP itu saya lupa, tidak ingat, nanti saya tanyakan operator dulu" Ungkapnya. Kamis (4/2/21).

Ia mengaku tidak mengetahui soal PIP, menurutnya operator sekolahnya yang lebih paham, sehingga ia mengarahkan wartawan menunggu operator sekolahnya yang akan datang ke rumahnya.
"Saya tidak memiliki data penerima PIP, yang pegang datanya operator, kita tungu dulu, dia belum datang dan saya minta jeda waktu" pintanya.

Namun selang beberapa saat, ia kembali menyampaikan kepada wartawan terkait jumlah siswa penerima PIP tersebut sembari menunjukkan secarik kertas berisikan data siswa penerima PIP.
"Ya benar, penerima PIP nya, SMP  sebanyak 15 siswa dan SD nya 32 siswa saja, sesuai data di situ" katanya.

Anehnya lagi saat operator sekolah tersebut tiba, dan wartawan mencoba untuk menyesuaikan data dari dapodik dengan data yang dimiliki operator sekolah, ternyata mereka baru mengakui bahwa sebagian dana PIP siswa belum di realisasikan ke penerimanya.

"Ya benar, SMP itu kemarin baru saya cairkan 40 siswa dan SD nya 7 siswa, itu semua belum kita bagikan, besok akan kita salurkan" katanya seolah ketahuan niat buruknya.

Operator sekolah tersebut menyesalkan kedatangan wartawan untuk konfirmasi secara detail terkait PIP siswa, sehingga seolah ketahuan akan rencana dugaan akan digelapkan nya dana bantuan PIP tersebut.
"Kalau saya tau mau nanya detil seperti ini, saya nggak mau di rumah" katanya seolah menyesal bertemu wartawan.

Diakuinya bahwa yang membagikan dana PIP kepada siswa bukan pihak sekolah, melainkan pihak komite sekolah.
"Yang membagikan PIP nya itu bukan kita, yang membagikannya langsung komite, kalau ada siswa yang ngasih ke komite, itu kita tidak minta" bebernya.

Operator sekolah tersebut seolah mengeluhkan untuk gaji guru honor yang sempat tidak tidak di gaji, sebab dana BOS tidak mencukupi
"Dan terkait sekolahan SMP itu pak, bayar guru honor aja dana bos itu tidak cukup, sempat waktu itu pembayarannya kita tunda" pungkasnya.

Untuk diketahui, jumlah penerima bantuan PIP SD sebanyak 40 siswa dari 139 siswa dan SMP nya sebanyak 45 siswa penerima PIP dari 58 siswa. (Aptori)

Penulis:

Baca Juga