Orang Manggarai Dikeroyok, Laskar Lalong Tana Beri Ultimatum

Labuan Bajo, Jarak News
Keributan yang terjadi di kampung ujung pada dini hari 31/05/2023 berbuntut panjang dan berujung pada laporan kepolisian.
Yoanes Don Bosco, didampingi oleh Sekjen dan beberapa orang anggota Laskar Lalong Tana, melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap dirinya ke Polres Mabar pada malam 31 Mei 2023, dengan laporan polisi nomor: LP/B/84/V/2023/SPKT/POLRES MANGGARAI BARAT/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR
Kronologi Kejadian
Kepada awak media ini, Yoan panggilan akrab dari Yoanes Don Bosco menjelaskan, bahwa pristiwa pengeroyokan tersebut bermula saat dirinya, dan beberapa orang kawannya nongkrong di sebuah kedai jus yang berada di kuliner kampung ujung. Tak jauh dari tempat tersebut, di dermaga kayu, terdapat sekelompok orang (sekitar 20-30 orang) nongkrong sambil menikmati minuman keras.
Saat asyik nongkrong, seorang dari kelompok yang sedang berkumpul di dermaga kayu mendatangi ke kedai Jus, tempat nongkrong Yoan dan teman temannya. Tidak beberapa lama, orang tersebut kembali lagi ke kelompoknya.
Selang beberapa saat kemudian, kawan dari orang yang tadi duduk bersama Yohan dikedai jus menghampirinya, menarik tangannya seraya meminta untuk menemui kawan-kawannya di dermaga kayu untuk memberikan klarifikasi, ia menuduh Yoan telah mencuri dompet dari kawannya tersebut.
Karena merasa tidak melakukan tindakan seperti yang dituduhkan itu, yoan pun menuruti ajakan tersebut. Sesampainya di dermaga kayu, ia langsung diinterogasi dan diintimidasi oleh kawanan tersebut. Karena merasa terpojok, dengan bergegas Yoan segera pergi ke tempat tongkrongannya semula.
Kira-kira pukul 01.00 Wita saat hendak pulang, diperkirakan 20-an orang pria menghadangnya. Setelah mendorongnya beberapa kali, mereka langsung meyerangnya dengan brutal secara besama-sama, dengan tangan kosong maupun menggunakan balok kayu.
Akibat dari tidakan pengeroyokan tersebut, Yoan mengalami cedera serius pada kaki dan dibeberapa bagian tubuhnya, hingga dirinya tak bisa berjalan dengan normal.
Setelah dilerai oleh anggota TNI Angkatan Laut, aksi pengeroyokan tersebut pun reda. Diantar oleh kawannya, Yoan langsung menuju kantor Polres Mabar untuk melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya.
Setelah menerima laporan tersebut, dengan menggunakan mobil Polisi, anggota Polres yang bertugas menghantar dan mendapingi yoan ke RSUD Komodo untuk melakukan Visum.
Selepas itu karena masih merasa pusing, yoan meminta ijin kepada anggota polres untuk beristirahat sejenak, dan akan melanjutkan laporan setelah kondisinya pulih.
Setelah agak pulih, pada pukul 20.00 WITA, Yohan bersama dua orang korban lainnya, Rinto dan Andi, didampingi oleh pimpinan laskar Lalong Tana kembali mendatangi kantor polres Mabar, guna melanjutkan laporan tersebut.
Dari pengakuan Yoan kepada awak media ini, Ia tidak mengenal semua para pelaku pengeroyokan tersebut. Tapi menurutnya, dari bahasa yang mereka gunakan sepertinya mereka bukan orang Manggarai.
"Saya tidak kenal mereka kae, tapi dari bahasanya mereka, sepertinya mereka bukan orang Manggarai" bebernya.
Komentar