Rata Korsa Dalam Pusaran Para Utusan Pusat

Dalam pertemuan tersebut, utusan Mabes polri menyampaikan kesanggupan untuk menyampaikan persoalan mereka kepada atasanya untuk diteruskan kepada Kapolri, hingga dapat disampaikan ke Presiden. Selain itu, utusan tersebut juga meyakinkan warga, bahwa empat orang yang belumnya mendapatkan surat panggilan dari Polres Mabar, kasusnya tidak akan diteruskan. Setelah mendengar penjelasan itu, warga menyatakan setuju membatalkan aksi, lalu menandatangani surat kesepakatan dan membakar alat peraga yang disiapkan untuk aksi unjuk rasa tersebut.

Selepas pertemuan bersama warga, utusan dari Mabes polri, bersama awak media ini dan seorang rekan jurnalis dari floresa.co, menuju hotel La Cecile yang terletak di Labuan Bajo, untuk menyampaikan dan menyaksikan penyerahan surat pernyataan tersebut kepada Petinggi dari Mabes Polri.

Penyampaian surat Pejabat Mabes Polri

Pada kesempatan tersebut SG juga menyampaikan kepada atasannya, bahwa aktivis dan warga rata Korsa mendapatkan panggilan menghadap dari polres Mabar atas dugaan penghasutan. Mendengar hal tersebut, pada saat itu juga petinggi Polri tersebut langsung memerintahkan penghentian pengusutan kasus tersebut. Dari perbincangan dihotel tersebut, salah seorang petinggi polri mengatakan, akan mengecek masalah ganti rugi tersebut pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Utusan Mabes Polri kembali mendatangi warga rata Korsa

Pasca penyelenggaraan Asean Summit, pada tanggal 12 Mei 2023, utusan Mabes Polri kembali mendatangi warga rata Korsa di kampung Cumbi, desa Warloka. Kedatangan mereka kali ini untuk mengucapkan trimakasih secara adat Manggarai kepada warga rata Korsa, karena telah konsisten menjaga situasi yang kondusif selama pelaksanaan KTT Asean ke-42. Pada kesempatan tersebut, SG selaku utusan mabes Polri, juga menjelaskan bahwa jeritan dan harapan mereka telah disampaikan kepada pimpinan mereka pada hari yang sama, malam tanggal 8 Mei 2023.

Apakah orang-orang yang telah memperkenalkan diri sebagai utusan dari institusi pemerintah dan orang penting dari pusat ini berkata dan bertindak benar, ataukah hanya sebuah upaya spekulasi dan manipulasi dari aktor tertentu yang ingin memanfaatkan situasi yang ada demi kepentingan pribadi? tentu tidak ada yang tau. Namun hal yang harus disadari 'warga korban gusuran di kampung Cumbi dan Nalis secara tulus dan lugu mempercayai mereka, dan berharap segera mendapatkan kompensasi.

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis: Ihambut

Baca Juga