Sistem Inaportnet mulai diterapkan di Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo

HARIAN JARAKNEWS --

Labuan Bajo- Untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang memenuhi standar dalam melayani kapal dan barang, Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 157 Tahun 2015 tertanggal 13 Oktober 2015, Tentang Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan, telah mendorong suatu sistem layanan tunggal secara elektronik yang berbasis internet.

Sejak dikeluarkannya kebijakan tersebut, sistem layanan Inaportnet telah diterapkan pada 77 pelabuhan besar yang berada di seluruh Indonesia.

Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo

Untuk pelabuhan multipurpose Wae Kelambu, kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sebagai gerbang bagian barat pulau Flores, penerapan Inaportnet baru dilakukan pada tahun 2022 ini, bersama 32 pelabuhan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam acara seremonial penerapan Inaportnet yang diselenggarakan di pelabuhan multipurpose Wae Kelambu pada Senin 12 Desember 2022 lalu, Kepala KSOP Kelas III labuan Bajo, Capten Hasan Sadili, yang di dampingi oleh GM Pelindo Labuan Bajo, Pak Dimas, dan anggota ALFI (Asosiasi Logistik & Forwarer Indonesia) Wilayah NTT, yang dipimpin oleh Ketua Umum Charles Angliwarman, menerangkan bahwa, "pelabuhan multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo akan menerapkan Inaportnet untuk keseluruhan Jasa pelabuhan, termasuk didalamnya keagenan kapal, perusahaan bongkar muat, jasa pelayanan transportasi dan lain sebagainya. Kami berharap Labuan bajo akan menjadi pelabuhan yang unggul, bisa bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan kelas nasional yang ada di Indonesia."

Pada kesempatan tersebut, Hasan juga menginformasikan bahwa, "pada Selasa 13 Desember 2022, Mentri Perhubungan rencananya akan menyelenggarakan penandatanganan Pakta Integritas terkait pelaksanaan Go live Inaportnet pada 32 pelabuhan yang sudah selesai melaksanakan pembangunannya".

ALFI NTT & KADIN Manggarai Barat Menyambut Gembira

Pada momen yang sama, Dewan Pimpinan ALFI Wilayah NTT, Charles Angliwarman, mengapresiasi dan menyambut gembira penerapan Inaportnet di Labuan Bajo. "Kami sangat senang Pak, dan ini sangat membantu pengusaha, khususnya pengusaha Jasa Pengurusan Transportasi, karena disitu dapat mengetahui, baik dari segi pengiriman, keamanan dan kenyamanan barang", ucapnya.

Charles juga menambahkan, "selaku ketua KADIN Kab.Mabar, saya juga mengapresiasi pelaksanaan Inaportnet, dan berterimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi dan juga Mentri Perhubungan".

Sebagai langkah konkrit, pada acara seremoni tersebut juga dilakukan pemasangan STIKER bersama, antara KSOP Pelabuhan Labuan Bajo, Pelindo Labuan Bajo, dan DPW ALFI NTT.

"Tindakan ini dilakukan sebagai sebuah penertiban, yang sesuai dengan perintah Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelabuhan, dimana seluruh Kendaraan yang masuk dan keluar area pelabuhan harus berstiker, agar Keamanan bisa dipantau bersama", ucap Charles.

Pada kesempatan itu juga, beberapa anggota ALFI yang hadir, meminta kepada Pemerintah, agar segera menindak tegas kendaraan dari luar yang sering masuk, bermuatan over kapasitas, sehingga membuat jalan dari pelabuhan ke kota rusak berat, bahkan sering menyebabkan terjadi kecelakaan. "Kami sangat menolak kendaraan yang ODOL (Over Dimensi dan Over Load), kami juga menolak perusahaan Angkutan yang abal-abal", demikian dikatakan Yohanes & Yanto mewakili anggota AFLFI lainnya.

Penerapan & penggunaan sistem Inaportnet di semua pelabuhan ini memang sebuah keharusan sebagai tuntutan menuju perubahan yang lebih maju. Labuan Bajo sebagai kawasan super premium menjadi lokasi yang tidak terlepas dari pembangunan sarana & prasarana. Penerapan sistem Inaportnet amat mendukung kelancaran, ketertiban serta keamanan kawasan. Semua pelaku bisnis dan para petugas yang terlibat dalam aktivitas di pelabuhan akan tertib bekerja, serta mudah terkontrol.

*********************************************

Penulis:

Baca Juga