Team Indensos Densus 88 Sambangi Desa Watu Wangka; Warga Sepakat Tolak Khilafatul Muslimin
Dalam catatan Densus 88 AT Polri, pada saat kelompok teroris Isis eksis di Irak dan Surya, pada tahun 2014, khilafatul Muslimin berafiliasi dengan organisasi teroris tersebut.
Aktifitas kelompok ini pun semakin masif terlihat belakangan, dalam upaya mengenalkan khilafatul muslimin kepada kayalak, mereka melakukan gerakan syi'ar konvoi bermotor guna menyambut kehadiran Khilafah, ini terjadi di beberapa kota salah satunya di Cakung Jakarta timur [29/05/2022].
Buntut dari aksi ini, beberapa petinggi Kilafatul Muslimin, termasuk sang Kholifah sendiri, Abdul Qadir Hasan Baradja ditahan oleh Kepolisian.
Dalam proses persidangan, dengan didukung 500 lebih alat bukti, Abdul Qadir Hasan Baradja kemudian divonis 10 tahun penjara. Adapun amar putusannya sebagai berikut:
"Menyatakan terdakwa Abdul Qadir Hasan Baraja terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama menjadi pengurus ormas yang menganut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila."
Sebelum mengakhiri pemaparan materi, Team Idensos SGW NTT Densus 88 AT Polri, menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini tidak untuk memusuhi agama tertentu, namun memerangi kaum intoleran, radikal dan terorisme.
"Negara menjamin kebebasan bagi setiap penganut ajaran agama yang ada di negeri ini untuk mengekspresikan keyakinannya. Tapi negara akan bertindak jika ekspresi keagamaan itu bertentangan dengan ideologi Negara, apalagi kalau ingin mengubahnya,"Tegas SG.
Dukungan Tokoh Agama dan Pemerintah
Upaya untuk melakukan pencegahan radikalisme, intoleransi dan terorisme rupanya mendapat respon positif dari berbagai kalangan terutama pemerintah daerah [Kesbangpol Mabar], FKUB dan MUI maupun ormas Islam terbesar seperti Nahdatul Ulama .
Dalam sambutannya ketua FKUB Mabar, Rm.Rikardus Mangu,Pr., Kembali mengingatkan tentang konsep bernegara [NKRI & Pancasila] yang telah final.
"Kita semua yang hadir saat ini, tentu sudah yakin dan sepakat bahwa konsep bernegara itu sudah selesai dari dulu. Tidak ada lagi yang mau bentuk negara baru atau konsep baru, karena itu kita harus berusaha, bagaimana meyakinkan teman-teman yang telah mengambil jalan sendiri untuk kembali keperjalanan yang sama," ucap pastor Katholik ini.
Komentar