Proyek Tanpa Plang Informasi,Warga Menilai Proyek Amburadul
Tanggamus-
Pekerjaan proyek pembangunan Rigit beton dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tanggamus tepatnya berada di tanjakan Tambrik Dusun Pematang Teba Pekon Penyandingan Kecamatan Kelumbayan, Tampa papan plang informasi, warga setempat menilai memakai material serta pengerjaanya amburadul.
Proyek tanpa plang informasi tersebut yang pengerjaan serta material yang di gunakan dinilai asal asalan.Hal itu mendapat sorotan dari warga setempat yang setiap hari melalui jalan tersebut, yakni warga Dusun Salong Pekon Penyandingan dan warga Dusun Lebung Sari Pekon Unggak Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus.
Proyek yang dibangun pemerintah dengan dana miliaran tersebut sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyek saat melaksanakan kegiatan sehingga menimbulkan pertanyaan warga setempat .
Oleh warga setempat Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran, terang salah satu warga kepada awak media, (3/10/2021).
Saat awak media memantau langsung di lokasi proyek atas permintaan masyarakat, dari hasil pantauan memang betul tidak ada nya papan informasi proyek yang di pasang di lokasi proyek.
Dislokasi proyek
Awak media mencoba menanyakan kepada Salah seorang pekerja tentang papan informasi proyek tersebut kenapa tidak terpasang, nampak sesama pekerja yang berjumlah 6 orang tersebut saling menanyakan sesama mereka, dan salah satu pekerja akhirnya mengeluarkan bener informasi proyek tersebut yang di simpan dalam tas pekerja.
Dalam keterangan informasi tekait proyek tersebut tertulis nilai kontrak pekerjaan Rp.1.246.727.000,- dengan Nomor Kontrak 600/001/BM-06/24/2021, waktu pelaksana 150 hari kalender,Tahun Anggaran 2021.
Sebelumnya Hasil Laporan masyarakat, bukan hanya tidak terpasang nya papan informasi proyek ,akan tetapi pengerjaan nya Juga di nilai asal asalan, terkadang di kerjakan malam hari dengan penerangan yang sangat minim serta matrial yang di gunakan juga tidak sesuai standar dengan menggunakan batu khoral (krikil) untuk bahan cor.
Salah seorang warga mengungkapkan kepada awak media bahwasanya warga pernah menegur pekerja proyek tersebut karena melihat menggunakan materil asal asalan seperti menggunakan batu choral (krikil) untuk bahan cor, Namun sangat di sayangkan, tidak terima ditegur oleh salah seorang warga Dusun Salong,
orang yang di percaya mengawasi proyek malah marah dan tidak terima ditegur.
Di tempat terpisah,
Zulkarnain, selaku Kepala Pekon (KAKON) Penyandingan terkait proyek tersebut kakon mengatakan bahwa ia tidak tau menawu tentang proyek itu.
Kakon Zulkarnain juga menjelaskan bahwa penanggung jawab proyek tersebut tidak pernah datang menemuinya untuk pemberitahuan bahwa ada pekerjaan proyek Rigit Beton di wilayah nya.
"Terkait proyek tersebut,saya benar benar tidak tau,bahkan aparat saya seperti Kadus,RT di dusun tersebut pun mengaku tidak ada pemberitahuan dari pengelola proyek tersebut" terangnya Saat di konfirmasi awak media di rumah nya.
Lanjut kakon Zulkarnain," kemarin hari sabtu 02 Oktober,saya datang langsung ke lokasi,karena banyak permintaan warga saya yang meminta untuk melihat pekerjaan proyek itu,karena banyak warga yang protes dan menyebut proyek tersebut amburadul,ternyata bukan hanya Rigit Beton,tapi ada Bokalfet,bronjong penahan tebing dan Drainase" tambah nya.
"Jujur saya kecewa dengan hasil kerja yang sudah ada,pemasangan bronjong juga asal pasang,karena bronjong tidak terisi penuh dan batu nya juga besar lobang bronjong dari pada batunya,bahkan saya tegas meminta pekerja untuk sementara pekerjaan di stop kalau masih seperti itu,bukan nya kami tidak berterimakasih dengan dibangun nya jalan kami,kami sangat sangat berterimakasih,akan tetapi harus dengan maksimal sesuai aturan dan nilai yang mencapai milyaran" tutup kakon .
Zulkarnain,selaku Kepala Pekon Penyandingan dan juga warga masyarakat Dusun Salong dan Dusun Lebung Sari Pekon Unggak meminta kepada dinas terkait untuk turun kelapangan untuk mengawasi proyek yang ada di Dusun pematang teba menuju dusun salong tepat nya di tanjakan Tambrik tersebut,agar supaya bekerja sesuai standar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.sperti apa yang di ungkapkan salah seorang warga Dusun Lebung Sari kepada awak media.
"Harapan kami sebagai warga,menuntut kepada pengelola proyek tersebut untuk dikerjakan secara maksimal,karena kami sadar tidak gampang untuk mendapatkan pembangunan dari pemerintah,apalagi tempat kami ini di pelosok juga lokasinya di pegunungan.jangan sampai terjadi seperti proyek Rigit di jalan Batang teba tahun kemaren,baru 1 tahun sudah hancur karena kurang nya pengawasan dari Dinas,akhirnya di kerjakan asal jadi" pungkas nya.
Hingga berita ini di muat, belum ada pihak pengelola yang bisa untuk di mintai keterangan. karena pengawas yang menurut pekerja bernama Tikno, Adalah pengawas dari Dinas PU (pekerjaan Umum) Kabupaten Tanggamus Yang tinggal di Pringsewu jarang ke lokasi proyek, begitu juga dengan Basuki, selaku Konsultan.(Tim AJO Lampung)