Rata Korsa Dalam Pusaran Para Utusan Pusat

Utusan Pusat dan Pembatalan demo

Pada malam tanggal 06 Mei 2023, Ladis Jeharum dihubungi oleh seseorang anggota Polisi dengan inisial SG. Kepada Ladis, SG yang mengaku sebagai utusan dari Mabes Polri, meminta agar dibuatkan pertemuan bersama warga Rata Korsa. Keesokan harinya, setelah SG bertemu dengan Ladis dan Doni, disepakati akan melangsungkan pertemuan pada sore hari tanggal 08 Mei 2023 di kampung Cumbi, desa Warloka.

Pada hari yang sudah ditentukan, SG bersama anggota polisi lainnya dari Mabes Polri, menjemput Ladis Jeharum, Dominikus dan Viktor dari kantor LSM Sun Spirit di Jl. Trans Flores Km. 10, Watu Langkas, Desa Nggorang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, menuju kampung Cumbi. Sesampainya di kampung Cumbi, banyak warga berkumpul. Di tempat lokasi pertemuan itu juga ada seorang kader partai Nasdem dan pengusaha dari Labuan Bajo, Mateus Siagian. Kepada SG, awak media ini sempat menanyakan apakah Mateus Siagian bagian dari team Mabes Polri? SG mengatakan, "kami juga bingung. Saya tidak tahu dia ini siapa, sebagai apa, ya, mungkin dia punya tanah di sini", jawabnya.

Beberapa saat kemudian, Doni mengajak warga berkumpul mendengarkan hal yang akan disampaikan Mateus Siagian. Entah karena merasa bukan bagian dari agendanya, SG dan rekannya beranjak dari tempat duduk dan berdiri diluar lokasi pertemuan tersebut.

Mateus Siagian bersama warga

Kepada warga, Mateus memperkenalkan diri sebagai utusan dari Pusat. Kehadirannya ditempat itu untuk mendengarkan keluhan dan keinginan warga agar dapat disampaikan. Setelah mendengarkan penyampaian warga, Mateus meminta kepada mereka untuk tidak menggelar aksi karena akan mengganggu ASEAN Summit, seraya menjanjikan akan mendapatkan ganti rugi. “Kalau kamu tidak menggelar aksi, maka kamu mudah mendapat ganti rugi. Tetapi kalau kamu tetap gelar aksi, ini akan sulit dan saya tidak bisa jamin,” ungkap Mateus.

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis: Ihambut

Baca Juga