Wakil Ketua III DPRD Tanggamus Minta Dinas Terkait Evaluasi Suplayer Nakal

Harian Jaraknews---
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Tanggamus, Kurnain naik pitam karena beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak berkualitas. Oknum suplayer dianggap menghina masyarakat.

"Jika memang demikian, maka jelas ini adalah bentuk penghinaan kepada masyarakat. Kami intruksikan kepada dinas terkait agar dievaluasi secara menyeluruh terkait supleyer yang nakal ini" ungkap Kurnain geram. Jum'at (14/1/22).

Kurnain, politisi Partai NasDem ini meminta agar seluruh element masyarakat mengawasi dan melaporkan oknum suplayer nakal ke pihaknya.

"Saya menghimbau kepada element masyarakat sebagai lembaga kontrol untuk terus mengawasi kegiatan bansos ini. Dan jika ada data dan bukti silahkan laporkan kepada kami di DPRD, atau jika ditemukan unsur pidananya dipersilahkan langsung ke jalur hukum" pintanya.

Ditegaskannya bahwa untuk tingkat kecamatan dan pekon NasDem akan menggerakkan strukturnya untuk mengawasi proses pembagian bansos.

Melalui fraksinya NasDem Tanggamus akan mengintruksikan agar memproses secara politik dan mengawal semua laporan masyarakat ke DPRD terkait proses pemberian bansos ini.

Sebelumnya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus terkesan membela suplayer dengan menjawab bahwa KPM di Pekon Way Gelang yang menerima BPNT berupa beras dengan kualitas jelek sudah ditukarkan dengan yang baik.

Dengan percaya diri, TKSK Kecamatan Kotaagung Barat, Akbar mengakui telah ditukar dengan beras yang kualitasnya lebih bagus. Ia pun mengakui adanya kualitas beras kurang baik, namun ditegaskannya kembali telah ditukar.

"Dan untuk paket yang kurang baik saya ajukan untuk retur ke suplayer dan itu sudah tanggung jawab suplayer untuk mengganti seperti itu bang" ungkap Akbar melalui pesan WhatsApp. Jum'at (14/1/22).

Dijelaskan, sesuai tugas dan poksinya bahwa TKSK mengawasi dan melaporkan berjalannya pembagian BPNT, mulai dari datangnya sembako hingga dibagikan ke sejumlah KPM.

"Saya selaku TKSK menjalankan tugas untuk megawal dan melaporkan berjalannya pembagian BPNT dari datangnya sembako yang kualitas yang bagus dan layak konsumsi sampai dengan pelaporan yang telah menerima dan saldo nol dalam KKS BPNT bang" jelasnya.

Menurutnya bahwa pada pengiriman beras sembako oleh suplayer memang ada beras yang tidak layak, namun beras-beras yang tidak layak tersebut telah di retur dan dikemablikan untuk ditukar.

"Mengenai kualitas beras, itu bagus dan layak konsumsi, hanya ada beberapa sak yang kebetulan memang kurang baik, itu sudah di adakan penggantian oleh suplayer" bebernya.

Sementara, pihak suplayer yang mengaku bernama Nawan memastikan bahwa beras yang berkualitas jelek telah di tukar dengan beras yang bagus.

"Ini kan begini, berasnya udah diganti, mungkin waktu penurunan berasnya kena hujan, tapi udah diganti" katanya saat dihubungi melalui sambungan sellular. Kamis (13/1/22).

Nawan kembali menegaskan bahwa beras yang jelek tersebut pihaknya telah menggantinya dengan beras yang bagus sehingga ia pun meminta agar konfirmasi langsung di rumahnya.

"Ini kan gini, pokoknya kesini aja biar jelas, ke Bandar Lampung aja, di dekat puskesmas gedong air Bandar Lampung agar ngobrolnya lebih jelas" tandasnya.

Namun pernyataan tersebut dibantah oleh salah satu KPM BPNT di Pekon Way Gelang ketika dikonfirmasi media untuk membenarkan ucapan TKSK Kecamatan Kota Agung Barat tersebut. Ia menyebutkan belum ada pergantian atau ditukar seperti yang disampaikan TKSK.

Dia menegaskan bahwa beras kualitas jelik yang dilaporkan sebelumnya sampai sekarang belum diganti dengan lebih baik.

"Beras gak ditukar, tapi kacang hijau seperapatan 8 bungkus dan sayurannya berupa jagung 7 pentung udah dibagikan" ungkap salah seorang KPM Way Gelang yang sebelumnya mengadukan soal buruknya kualitas beras BPNT yang diterimanya, Jum'at (14/1/22).

Sementara KPM pekon tanjung jati (WT) mengeluhkan Beras yang di bagikan TKSK kecamatan kota agung timur meski sudah di tukar namun masih ber- bau
" Waktu itu janji 3 hari di ganti tapi berasnya pas dimasak masih ada aroma bau tak sedap, itu di rumah masih ada 8 sak ungkapnya.(Tim AJOL)

Penulis:

Baca Juga