Begini Penjelasan Direktur Mengenai kondisi Perumda Bidadari Saat ini
Jarak News,Labuan Bajo
Sejak Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemda Mabar) melakukan penyertaan modal pada tahun 2021 hingga 2022, Perumda Bidadari belum juga mencatat keuntungan.
Seperti yang diberitakan media ini pada 07/06/2023 lalu, total kerugian yang dialami BUMD 2(dua) tahun belakangan ini terbilang fantastis, sekitar Rp.1,9 milyar, dengan rincian tahun 2021 rugi sebesar Rp. 600 juta dan tahun 2022 sebesar Rp. 1,3 milyar.
Dalam pemberitaan tersebut, nara sumber media ini yang tak mau disebutkan namanya menuding, bahwa "kerugian yang terus dialami Perumda Bidadari lebih disebabkan oleh managemen perusahan yang tidak benar, dimana pengeluaran tidak sebanding dengan pendapatan, sehingga modal yang ada hanya habis untuk operasional dan menggaji personil perusahan yang jumlahnya banyak".
Tanggapan Dirut Perumda Bidadari
Menanggapi berbagai tudingan tersebut, direktur utama Perumda Bidadari, Sutanto Werry angkat bicara. Saat ditemui awak media ini pada senin 19/06/2023, ia tidak menepis berbagai dugaan tersebut. Menurutnya, "ada beberapa hal yang perlu diluruskan dari informasi itu".
Kepada awak media ini, mantan direktur Pemasaran Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores(BOP-LBF) ini mengatakan, "kalau dikatakan selama 2(dua) tahun ini tidak untung, lebih besar pasak dari tiang, itu benar. Tetapi harus dipahami visi saya tentang Perusahan ini adalah bisnis jangka pajang. Tidak mungkin 1(satu) tahun dibangun langsung jadi". "Saya belum melihat sebuah perusahan yang baru berdiri langsung besar. Saya contohkan saja hotel berbintang. Pada tahun-tahun pertama pasti tekor, karena dia harus mempersiapkan SDM dan skema bisnisnya. Jadi tidaklah fair kemudian, jika baru mulai membangun perusahan langsung ditanya soal keuntungan". Ia pun menambahkan "dalam perencanaan bisnis kita, titik impas bisnis diperkirakan baru akan terjadi pada tahun ketiga dan tahun keempat, seiring dengan kunjungan wisatawan", ucapnya.
Komentar