Amroni Mengecam Sikap Kepala Sekolah dan Guru TKS Arogansi Di SDN 1 Sanggi BNS Kecamatan
HARIAN JARAKNEWS -
TANGGAMUS - Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Tanggamus, Amroni mengecam sikap kepala sekolah dan guru TKS arogansi di SDN 1 Sanggi, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Menurut Amroni, oknum kepala sekolah bernama Assamin dan oknum guru TKS bernama Elyana di SDN 1 Sanggi seharusnya tidak berbuat arogan hingga mengusir wartawan saat akan konfirmasi di sekolah tersebut, hal itu tidak dibenarkan.
"Seharusnya Assamin dan Elyana, itu tidak bersikap seperti itu, mereka kan guru, yang mendidik murid supaya bisa beretika dan bermoral terhadap siapa pun, nah ini kan, Assamin dan Elyana ini malah berbuat sebaliknya, tidak mencerminkan layaknya seorang guru" kata Amroni geram, Selasa (13/12/2022).
Amroni menegaskan, tidak seharusnya oknum kepala sekolah tersebut berani mengusir wartawan dan mengatakan tidak punya hak untuk menanyakan dana BOS sampai-sampai mengklaim dana BOS urusan pribadi.
"Urusan pribadi dari mana?, emang uangnya uang warisan nenek moyangnya sehingga ga boleh ada yang tahu, itu kan anggaran yang disalurkan oleh pemerintah untuk operasional sekolah, sudah sepatutnya pengelolaannya itu transparan" tegas dia.
Amroni menambahkan, bahwa tujuan dana BOS agar sektor pendidikan di Indonesia lebih maju, maka di dalam pengelolan dana BOS harus transparan, bukan terkesan malah ditutupi seperti di SDN 1 Sanggi.
"Untuk oknum TKS yang mengaku wartawan, kalau memang begitu adanya patut kita pertanyakan kepada pihak Dinas Pendidikan, apakah Guru TKS atau P3K bisa dari profesi wartawan rangkap jadi guru P3K" imbuh dia.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, Helpin menyampaikan, seorang guru tidak bisa merangkap jabatan, apalagi menjadi wartawan itu melanggar aturan dan bisa kena sanksi disiplin kepegawaian.
"Jadi jangan ngaku wartawan kalau hanya untuk menutup tutupi , kejangalan di sekolah itu, apalagi berkaitan dengan dana BOS" ungkapnya, Senin (12/12/2022).
Helpin menegaskan, Dinas Pendidikan sudah jelas menerangkan bahwa dana BOS itu bukan uang pribadi, itu uang negara melalui menteri yang berkaitan di bidang pendidikan.
"Kalau berkaitan guru yang mengaku ngaku wartawan itu jangan main-main, itu tidak bisa, mungkin mereka mau cari masalah kalau ngomong seperti itu" tegas Helpin. (Herwandi)
Komentar