Masyarakat Adat Gedung Aji Tolak Tegaknya Patung Dewi Sri Di Kampung Paduan Rajawali
TulangBawang-
Masyarakat Adat Megow Pak Marga Aji yang diwakili Tokoh Masyarakat Gedung Aji dan Meraksa Aji bersilaturahmi di Kantor Kecamatan Meraksa Aji dalam rangka penyampaian Aspirasi masyarakat penolakan pembuatan patung Dewi Sri yang terletak di Kampung Paduan Rajawali, Kamis,(18/11/21).
Muzakir salah satu tokoh adat mewakili masyarakat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat atas penolakan berdirinya patung Dewi Sri yang di anggap tidak tepat dengan kearifan lokal di Kecamatan Meraksa Aji.
“Masyarakat Gedung Aji maupun Meraksa Aji sangatlah mendukung dengan adanya program Pemerintah Daerah dalam pembangunan taman yang terletak di kampung Paduan Rajawali, akan tetapi yang masyarakat anggap tidak tepat adalah pembuatan patung Dewi Sri dan meminta untuk diganti dengan mengedepankan ciri khas adat lampung yang memiliki nilai-nilai sejarahnya.
Dirinya pun berharap kepada pemerintah daerah agar lebih mengedepankan Musyawarah sebelum melakukan pembangunan.
harapan kepada pemerintah daerah, sebelum membangun apa salahnya di musyawarahkan terlebih dahulu, agar tidak terjadinya ketersinggungan Tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang akan menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan, pangkasnya
Hal senada di sampaikan Devenus Mewakili Tokoh Pemuda Paduan rajawali, agar pemerintah daerah sebelum melakukan pembangunan Dapat melakukan kajian dan menghormati adat istiadat setempat.
Karena setiap daerah masing masing pasti memiliki sejarah yang kental akan adat istiadat.
Guna untuk menghindari gesekan dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ermansyah Camat Meraksa Aji yang di dampingi Kapolsek Gedung Aji dan Danramil setempat, sangatlah menyambut baik kunjungan Tokoh Masyarakat dalam hal ini menyampaikan Aspirasi Masyarakat terkait penolakan pembangunan Patung Dewi Sri di kampung paduan rajawali.
“Saya selaku Camat Meraksa Aji mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang. Sangatlah berterima kasih atas kunjungan baiknya terkait penolakan pembangunan Patung Dewi Sri yang sedang viral di medsos saat ini, ada pun harapan para tokoh masyarakat mau pun Tokoh pemuda ini saya terima dan akan saya sampaikan kepada pimpinan daerah melalui sekertaris daerah " Tuturnya.
Selanjutnya dirinya menjelaskan bahwa pemegang kebijakan adalah pimpinan.
“Permohonan atas aspirasi masyarakat untuk mengganti patung Dewi Sri yang di anggap kurang pas, dan diganti dengan patung yang memiliki nilai nilai sejarah atau pun perkebunan yang sesuai dengan kearifan lokal, akan secepatnya saya sampaikan, karena pemangku kebijakan dan yang memiliki kewenangan adalah pimpinan.tutupnya.(Aptori)
Komentar