Lestarikan Budaya, Pemkab Lambar Gelar Festival Lamban Pesagi

Harianjarknews.id

Lampung Barat - Sebagai upaya melestarikan budaya, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Barat menggelar Festival Budaya Lamban Pesagi Kenali, yang dilaksanakan di Pekon (Desa) Kenali, Kecamatan Belalau.

Di lokasi, Kepala Disdikbud Lambar, Bulki Basri mengatakan kegiatan tersebut merupakan program Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI bekerjasama dengan Kemendes PTT.

Bulki menyebut, Festival Lamban Pesagi Pekon Kenali menampilkan atraksi budaya mulai dari nyambai yang diikuti lima grup dari masing-masing pemangku di Pekon Kenali, lalu Betatah atau pemaparan sastra lisan yang materinya berisikan tentang pengenalan budaya dan daya tarik wisata yang ada di kenali, kemudian tari tumbai berupa tari pacoh.

"Kegiatan ini diselenggarakan oleh daya desa dan didukung Pokdarwis lamban pesagi dan aparat pekon setempat. Namun tentu sepenuhnya didukung oleh Kemendikbudristek dan Pemkab Lampung Barat," kata Bulki, Rabu (24/11/21).

Dijelaskan Bulki, begitu sapaan akrabnya. Kegiatan tersebut merupakan satu-satunya di Provinsi Lampung, tidak ada yang lain. Tujuan akhir kegiatan adanya pemberdayaan masyarakat desa untuk lebih mengangkat budaya menjadi hal yang penting dalam pemerintahan yang dimulai dari tingkat pekon.

Ia juga mengatakan nanti akan ada dokumen kemajuan kebudayaan pekon atau desa, dari situ akan terdata potensi yang ada di pekon kenali tentang apa saja budaya yang ada.

"Dalam perjalanan program kemajuan desa ada tiga tahap, pertama temu kenali, jadi seluruh masyarakat keliling di pekon untuk memetakan potensi dan mengajak masyarakat mencari potensi yang ada. Kedua tahapan pengembangan potensi agar bisa lebih luas agar identitas pekon kenali tidak hilang dan yang ketiga tahapan pemanfaatan potensi desa," paparnya.

Ditambahkan Bulki, Pekon kenali mencul dan terpilih karena ada beberapa indikator dan berdasarkan penilaian pelestarian budaya. Ditambah lagi pekon kenali punya cagar budaya, lamban pesagi yang sudah masuk warisan budaya tak benda atau WBTB yang dua peringkatnya akan ada penetapan secara nasional.

"Kedepan kegiatan seperti ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang tentunya masyarakat lebih proaktif dengan dukungan aparat pekon. Untuk saat ini masih sepenuhnya stimulan dari pusat, berikutnya tidak ada bantuan dari pusat lagi, tapi semua bergulir dan kita upayakan dari tempat lain," paparnya.

"Harapan kita jika kegiatan ini berlanjut bisa mendatangkan pengunjung atau wisatawan sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Jadi tidak hanya melestarikan, tapi memanfaatkan. Bisa menambah nilai ekonomi sehingga timbul rasa memiliki dan menjaga. Intinya semua butuh proses, tidak bisa instan tapi arahnya kesana, untuk kemajuan masyarakat," sambungnya.

Dalam kegiatan tersebut, dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin, sejumlah kepala perangkat daerah, Camat, dan Peratin atau kepala desa se kecamatan belalau dan dihadiri ribuan warga yang ikut menyaksikan atraksi budaya.(Very)

Penulis:

Baca Juga