Liang Ndara, penjuryan terakir tahap kedua festival Desa Binaan Bank NTT 2022 di Mabar
Jarak News, Labuan Bajo
Setelah mendatangi 4(empat) Desa lain di Manggarai Barat yang ikut dalam festival desa binaan Bank NTT, kini giliran Desa Liang Ndara di Kecamatan Mbeliling didatangi juri untuk dilakukan penilaian tahap 2(dua) tahun 2022.
Kedatangan Jury yang didampingi oleh beberapa orang staf Bank NTT pada hari Jumat 11 November 2022 tersebut disambut dengan ramah oleh Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Liang Ndara di kantor Desa.
Sambil menikmati sajian kopi hasil produksi warga Desa Liang Ndara, Jury melakukan dialog dengan para Perangkat desa guna mengetahui perkembangan berbagai aspek yang menjadi indikator penilaian pada festival desa binaan bank NTT tahap dua ini.
Pada sektor UMKM, Desa Liang Ndara, konsern mengembangkan usaha olahan kripik pisang dan budidaya sayur secara hidroponik.
Stefanus Hasiman, Sekretaris Desa Liang Ndara, mengungkapkan bahwa, "sejak penilaian tahap pertama pada bulan Agustus lalu, kedua sektor usaha ini mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang signifikan. Olahan kripik yang diproduksi oleh ibu-ibu anggota kelompok ini pun sudah diikutsertakan dalam berbagai pameran yang diselenggarakan di Labuan Bajo. Untuk pertanian hidroponik, warga desa penggiat usaha ini justru kesulitan untuk memenuhi permintaan sayuran dari hotel dan restoran di Labuan Bajo".
"Selain pada kedua sektor tersebut, pertumbuhan pada sektor pariwisata, terutama pariwisata budaya yang digerakkan oleh sanggar budaya di Desa Liang Ndara juga menunjukan tren positif", lanjutnya.
Namun trend positif ini, sayangnya belum mampu memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan asli desa (PADES)", ucap Stefanus.
Menurut Stefanus, hal ini terjadi karena secara historis, munculnya sanggar di Desa Liang Ndara bukan karena adanya peran dan intervensi aktif dari Pemerintah Desa. Sanggar-sanggar ini muncul sejak lama berkat pendampingan dan bimbingan yang diberikan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti LSM burung dan Sunspirit.
Intervensi Pemerintah Desa, relatif baru dilakukan beberapa tahun terakhir, sehingga disaat Pemerintah Desa ingin menarik retribusi, muncul penolakan dari sangar- sanggar yang ada. Pada tahun 2019 lalu pernah dilakukan musyawarah bersama dengan seluruh pengurus sanggar yang ada. Pada saat itu disepakati bahwa Pemerintah Desa, melalui sanggar, akan menarik retribusi kepada setiap tamu yang datang, jelasnya.
Komentar