Pembangunan Rigit Beton Di Diduga Amburadul, Ketua GMBI Angkat Bicara
harianjaraknews.id
Tanggamus, -
Terkait Pekerjaan proyek pembangunan Rigit beton jalan Tambrik, Dusun Pematang Teba, Pekon Penyandingan, Kecamatan Klumbayan, Kabupaten Tanggamus yang diduga asal jadi alias amburadul, mendapatkan sorotan warga dan beberapa LSM Kabupaten setempat (6/10/2021).
Diketahui sebelumnya Informasi dan data lapangan atas dugaan proyek asal asalan tersebut, disoroti sejumlah warga dan praktisi LSM Kabupaten Tanggamus dan akan berkoordinasi serta melakukan desakan gelar ulang dari nol kegiatan tersebut.
Pelaksanaan peningkatan jalan rigit beton dengan rekanan CV. Bumi Permata serta pembangunan bronjong dilaksanakan asal jadi.
Selain aparatur Pekon, Warga sekitar pembangunan juga menyayangkan adanya kegiatan proyek tersebut. Sehingga menyampaikan informasi kepada tim media ini serta melaporkan ke sejumlah LSM untuk dapat ditindaklanjuti informasi yang ada.
Adaun kegiatan proyek rigit tersebut, adukan 17 sampai 20 : 1 dan menggunakan batu krikil untuk campuran bahan cor. Selain itu, tulangan atau rangka dasar rigit tidak ada besi. Bagian atas, dipasang besi potongan, diduga juga menggunakan besi bukan standar cor mixer rigid. Demikian juga dengan pembangunan bronjong asala pasang, menggunakan batu ukuran kecil dan bercampur tanah.
Amroni, Ketua LSM GMBI Distrik Tanggamus, menjelaskan, gambaran umum proyek jalan rigid beton itu adalah proyek perkerasan jalan dengan kontruksi di atas tanah, dengan pondasi bawah, pondasi atas dan lapos permukaan. Fungsi perkerasan jalan (rigit beton/pavement) adalah untuk memeberikan permukaan rata/halus bagi pengendara. Dapat didefinisikan sebagai struktur perkerasan yang terdiri dari plat beton yang bersambungan atau plat beton menerus dengan tulangan di atas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan aspal sebagai pelapis permukaan jalan.
Biasanya dengan ketebalaan 300 MM atau 30.0 Cm sesuai dengan perhitungan perencanaan tebal perkerasan dengan metode manual. Untuk pondasi bawah menggunakan lapis pondasi agrehat Kelas A tebal 15 CM. Lalu, ada LC (Lean Concrete) yakni lantai kerja untuk perkerasan rigit pavement agar semen tidak meresap ke dalam lapisan bawah. Tebal LC itu, biasanya 10 Cm, dan biasanya terbuat dari beton dengan mutu K175.
Masih kata Amroni, rancangan tebal jalan beton untuk lalu lintas rendah mempunyai tebal 150 MM sampai 200 MM dan 230 MM, tergantung pada Lalu Lintas Harian Rata-rata Kendaraan Niaga (LHRN). Kinerja perkerasan diramalkan pada angka desain wrminal serviceability atau pt:2,5 untuk jalan raya utama, pt:2,0 untuk jalan lalu lintas rendah dan ada juga initial serviceability po: 4,5.
"Ini rumusan atau gambaran sederhana Right Beton Pavement, yang jadi soal Rigit Beton pelaksana CV.bumi Pratama senilai 1,2 m itu, Kalau melihat data foto dan video sejak titik nol pekerjaan patut di permasalahkan dan wajar dituding asal jadi. Sebab rangka besi dan posisi atau tahap Rigit itu perlu dikroscek ulang dan dilaksanakan dengan benar kami juga bersama LSM MP3 akan menindaklanjuti hal ini " tegas Amroni.
Dilain pihak saat tim Asosiasi Jurnalis Online Lampung DPD Tanggamus menghubungi Anggota Dewan Komisi III, dari Kecamatan Kelumbayan melalui WhatsApp, Hasmal Yadi,menyampaikan agar koordinasi dengan Dinas PUPR Tanggamus.
"Tinggal di perbaiki saja mana yang tidak sesuai, di koordinasikan saja dengan PU, dan kami juga akan berkoordinasi dengan PU,"Ujarnya Dewan Komisi III.(*)
(Tim Asosiasi Jurnalis Online Lampung Tanggamus)
Komentar